Friday, March 24, 2017

Jobless Saga - 1: Pengumuman

Pura-pura Kerja :P

Siang itu, saya makan siang seperti biasanya. Dengan lauk yang saya bawa sendiri dari rumah. Saya tidak keluar untuk makan siang waktu itu, lebih memilih duduk di pantry dan menonton TV.

Saya baru saja mendapatkan posisi full-time sebagai process safety engineer. Sebelumnya saya adalah process engineer di perusahaan yang sama. Tapi keinginan hati saya adalah di bidang process safety karena saya lebih peduli tentang bagaimana cara melindungi orang, asset perusahaan, lingkungan dan reputasi perusahaan. Itu adalah tugas utama seorang process safety engineer.

Dan saya sangat beruntung, supervisor saya di process engineering sangatlah suportif. Dan calon supervisor saya di process safety engineering juga sangat menyambut niat baik saya. Dan jadilah saya bermigrasi dengan lancar.

Saya merasa tahun 2016 adalah tahun kemenangan saya karena sepertinya alam semesta bekerja sama untuk mewujudkan keinginan saya. Akhirnya saya bisa mengerjakan apa yang benar-benar saya sukai.

Sambil makan, saya mengobrol dengan beberapa admin. Beberapa dari mereka sudah tidak ada lagi di kantor karena sudah di-layoff. Walaupun menurut saya jumlah admin terlalu banyak di kantor dan saya tidak terlalu dekat dengan mereka, saya merasa kehilangan juga. Betapa tidak, kami sudah berinteraksi tiap hari dan saya terbiasa dengan kehadiran mereka. Dan tiba-tiba saja mereka harus pergi.

Isu layoff memang santer di kantor sejak Presiden Jokowi mengumumkan bahwa pemerintah mendukung pengembangan blok gas Masela dengan skema onshore, bukan FLNG seperti yang disiapkan oleh perusahaan tempat saya bekerja.

Setelah makan siang, saya kembali ke kubikel dan meneruskan pekerjaan. Sekitar jam 2 siang, saya menerima email dari HR. Setelah itu, saya menyadari bahwa saya harus mencari pekerjaan baru...

Bagaimana rasanya menjadi pengangguran alias jobless?

Buat yang menginginkan untuk tidak bekerja, tentu akan sangat menggembirakan. Tapi buat saya yang sedang giat-giatnya bekerja untuk hal yang saya senangi, ini tentu lah sangat menyesakkan.


Pemutusan hubungan kerja itu ternyata hanya awal dari rentetan drama yang akan menyusul selanjutnya…
Load disqus comments

0 comments